Lirik Ana Masyghulun Bil Layla ini bentuk kecintaan dan berkeluh kesah pada Allah Ta'ala seperti yang dilakukkan Al Imam Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad sehingga tercipta syair kecintaan yg mendalam Untuk Mp3nya ini linknya http://adf.ly/1HJkjU mp3nya
Judul : أَنَا مَشْغُوْلٌ بِلَيْلَى
Karya : Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad
Link Mp3 : (Tempat penyimpanan copy.com) Ana Masyghulun Bi Laila
Vokal : Wanita
Terjemahan : Abdullah Mustaghfirin
Demikian ini terjemahan (plus tambahan penjelasan) kami
(aku begitu bahgia sibuk taqorrub di waktu malam)
(meninggalkan semua penghuni alam yang terlelap)
(apabila di tanya, siapa orang ini? (bertanya pd diri))
(jawablah ia adalah orang yang mabuk cinta)
(orang dimabukkan kenikmatan anggur, sehingga)
(tak ada lagi yang tersisa kenikmatan lainnya)
(anggur kebahagiaan ilahi dan anggur kesucian cinta)
(namun bukanlah anggur kesesatan nafsu )
(angin sepoi-sepoi yang lembut berhembus)
(dari rumah pemiliknya)
(menggembirakan jiwa dan hatiku)
(saat memberikan kesejukkan padaku)
(yang mengalir menyusuri alam)
(seharum wewangi pujian)
= Belum Selesai=
Tambahan saya copy kan dari situs catatanhariannikita.blogspot.com (ada perbedaan lho...diatas)
(maka riwayatkanlah petuahku)
(jika kau menginginkan kebahagiaan)
(hal itu adalah rahasia yang mulia)
(tak ada periode periode yang di ingat)
(hal itu adalah arti yang bermakna)
(tersembunyi dari semua manusia)
(tidak dari seorang hamba yang bertaqwa)
(yang sufi, suci, dan baik hati)
(pemilik syariat dan kebenaran)
(dan mengumpulkan cabang dan pokok)
(di manakah pemilik pemilik pujian)
(dan ilmu-ilmu Ladunni)
(di manakah orang2 bijak)
(dan memiliki jiwa-jiwa yang mulya?)
(kupanggil orang yang memanggilku)
(demikian hukum suatu perkara)
(yang khusus bukan yang umum)
(sebagai alasan setelah tegukan pertama)
Judul : أَنَا مَشْغُوْلٌ بِلَيْلَى
Karya : Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad
Link Mp3 : (Tempat penyimpanan copy.com) Ana Masyghulun Bi Laila
Vokal : Wanita
Terjemahan : Abdullah Mustaghfirin
أَنَا مَشْغُوْلٌ بِلَيْلَى |
عَنْ جَمِيْعِ الْكَوْنِ جُمْلَهْ |
فَإِذَا مَا قِيْلَ مَنْ ذَا |
قُلْ هُوَ الصَّبُّ الْمُوَلَّهْ |
أَخَذَتْهُ الرَّاحُ حَتَّى |
لَمْ تُبَقِ فِيْهِ فَضْلَهْ |
رَاحُ أُنْسٍ رَاحُ قُدْسٍ |
لَيْسَتِ الرَّاحُ الْمُضِلَّهْ |
نَسَمَاتُ الْقُرْبِ هَبَّتْ |
مِنْ رُبُوْعِ الْعَامِرِيَّهْ |
أَطْرَبَتْ رُوْحِيْ وَسِرِّيْ |
حِيْنَ أَهْدَتْ ِلى التَّحِيَّهْ |
وَسَرَتْ فِي الْكَوْنِ مِنْهَا |
نَفَحَاتٌ عَنْ بَرِيَّهْ |
فَارُوِ عَنِّيْ مِنْ حَدِيْثِيْ |
إِنْ تَكُنْ يَاسَعْدُ أَهْلَهْ |
إِنَّهُ سِرٌّ شَرِيْفٌ |
لَيْسَ لِلأَغْيَارِ يُذْكَرْ |
غَيْرَ عَنْ عَبْدٍ تَقِيٍّ |
صُوْفِيٍ صَافٍ مُحَرَّرْ |
ذِيْ شَرِيْعَةْ وَحَقِيْقَةْ |
جَمَعَ الْفَرْعَ وَأَصْلَهْ |
أَيْنَ أَرْبَابُ الْمَثَانِيْ |
وَالْعُلُوْمِ اللَّدُنِّيَّهْ |
أَيْنَ أَصْحَابُ الْمَعَانِيْ |
وَالنُّفُوْسِ الْعُلُوِيَّهْ |
أَنَا أَدْعُوْ مَنْ دَعَانِيْ |
هَكَذَا حُكْمُ الْقَضِيَّهْ |
فِيْ خُصُوْصٍ لاَعُمُوْمٍ |
عَلَّةً مِنْ بَعْدِ نَهْلَهْ |
(aku begitu bahgia sibuk taqorrub di waktu malam)
(meninggalkan semua penghuni alam yang terlelap)
(apabila di tanya, siapa orang ini? (bertanya pd diri))
(jawablah ia adalah orang yang mabuk cinta)
(orang dimabukkan kenikmatan anggur, sehingga)
(tak ada lagi yang tersisa kenikmatan lainnya)
(anggur kebahagiaan ilahi dan anggur kesucian cinta)
(namun bukanlah anggur kesesatan nafsu )
(angin sepoi-sepoi yang lembut berhembus)
(dari rumah pemiliknya)
(menggembirakan jiwa dan hatiku)
(saat memberikan kesejukkan padaku)
(yang mengalir menyusuri alam)
(seharum wewangi pujian)
= Belum Selesai=
Tambahan saya copy kan dari situs catatanhariannikita.blogspot.com (ada perbedaan lho...diatas)
(maka riwayatkanlah petuahku)
(jika kau menginginkan kebahagiaan)
(hal itu adalah rahasia yang mulia)
(tak ada periode periode yang di ingat)
(hal itu adalah arti yang bermakna)
(tersembunyi dari semua manusia)
(tidak dari seorang hamba yang bertaqwa)
(yang sufi, suci, dan baik hati)
(pemilik syariat dan kebenaran)
(dan mengumpulkan cabang dan pokok)
(di manakah pemilik pemilik pujian)
(dan ilmu-ilmu Ladunni)
(di manakah orang2 bijak)
(dan memiliki jiwa-jiwa yang mulya?)
(kupanggil orang yang memanggilku)
(demikian hukum suatu perkara)
(yang khusus bukan yang umum)
(sebagai alasan setelah tegukan pertama)